Selasa, 30 April 2013

PROSESI YUDISIUM FISIPOL UMB PERIODE 2013

Seorang yang telah menyelesaikan studi nya di sebuah universitas dengan syarat yang ditentukan oleh universitas maka berhak untuk mengikuti prosesi yudisium.Yudisium adalah proses akademik yang menyangkut penerapan nilai dan kelulusan mahasiswa dari seluruh proses akademik. Yudisium juga berarti pengumuman nilai kepada mahasiswa sebagai proses penilaian akhir dari seluruh mata kuliah yang telah di ambil mahasiswa  dan penetapan nilai dalam transkrip akademik, serta memutuskan lulus atau tidaknya mahasiswa dalam menempuh studi selama jangka waktu tertentu, yang ditetapkan oleh pejabat berwenang yang dihasilkan dari keputusan rapat yudisium. Rapat yudisium diselenggarakan oleh Senat Fakultas atau Peogram Pascasarjana. Keputusan Yudisium dinyatakan dengan keputusan Dekan atau Direktur Program Pascasarjana.

 foto1
Tampak seorang wanita muda memegang micropon,berjilbab hijau,dan mengenakan kebaya hijau sembari memegang map kuning yang berisikan serangkaian acara prosesi yudisium yang akan dimulai.

foto2
 Setelah MC membuka acara,kemudian masuk ketahap inti yaitu pembacaan SK dari rektor UMB.SK ini berisikan nama - nama siswa yang dinyatakan lulus dan menerima gelar sarjana sesuai dengan jurusan masing-masing.

foto 3
Pengalungan samir dan pemberian naskah teks ikrar kepada peserta yudisium oleh Dekan FISIPOL UMB Drs.Sazili M,pd

foto 4
Pembacaan ikrar atau sumpah sarjana UMB yang dilakukan oleh para peserta yudisium atau alumni.

foto 5
Penutup,prosesi yudisium ini ditutup dengan melakukan foto bersama dengan para pejabat tinggi FISIPOL UMB dan para dosen yang hadir.

Rabu, 24 April 2013

PENINGGALAN RUMAH PENGASINGAN BUNG KARNO


Tampak rumah yang tak terlalu besar dengan halaman yang besar, dibangun awal abad 20 dan berbentuk persegi panjang. Luas bangunan rumah  adalah 162 m2, dengan ukuran 9 x 18 m.Yang pernah di tempati oleh Bung Karno beserta istrinya ibu inggit saat diasingkan oleh kolonel belanda pada tahun 1936 - 1942.


 Sepeda yang sudah rusak dan lusuh dalam bingkai kaca tersebut adalah alat transportasi yang pernah digunakan oleh Bung Karno,selama beliau diasing di Bengkulu.


 Diruang utama terdapat 4 kusi tamu dan 1 meja tamu yang sudah lama,meski terlihat masih bagus dan sangat terawat namun kursi tidak dapat dipergunakan lagi.Kursi dan meja tamu ini lah yang digunakan oleh Bung Karno saat kedatangan tamu di kediaman beliau.


Sebuah ranjang tua yang masih sangat terawat namun tetap tidak dapat digunakan dikarenakan besi-besi yang sudah sangat lama tapi cukup kuat untuk tetap kokoh menopang ranjang ini.Ranjang ini adalah ranjang yang digunakan oleh Bung Karno untuk merebahkan dirinya untuk beristirahat.


Tampak dua buah lemari yang ada didalam ruang ini,ada lemari yang berisi pakaian atau kostum yang pernah digunakan oleh pemain sandiwara seperti kebaya dan payung serta puluhan seragam konil monte karlo dan puluhan buku - buku yang pernah dibaca oleh Bung Karno, serta buku buku sastra, ensklopedia dan buku buku yang bertulisan bahasa belanda yang sudah rusak,sangat lusuh dan tidak terawat tidak dapat dipergunakan lagi.